Bareskrim Ungkap Alasan Pabrik Sabu & Happy Water Didirikan di Semarang

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengungkap alasan pabrik rumahan sabu dan happy water didirikan di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Komisaris Besar (Kombes) Pol Gembong Yudha menyebut Kota Semarang secara geografis adalah daerah strategis.

"Posisi Kota Semarang di tengah, bisa ke timur, ke barat, ke selatan, utara lebih lancar. Transportasi juga lancar, misal ke Surabaya langsung tol, bisa juga pakai pesawat," katanya di lokasi penggerebekan, Kamis (4/4).

Pabrik rumahan sabu dan happy water atau air yang mengandung narkoba dalam bentuk serbuk tersebut digerebek saat sedang produksi pada Rabu (3/4).

Penggerebekan dilakukan di sebuah rumah kontrakan berlantai dua Jalan Ngesrep Barat IV, RT 008 RW 009, Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jateng.

Informasi adanya industri rumahan itu berdasarkan laporan pengiriman barang mencurigakan dari luar negeri oleh Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten pada Januari 2024.

"Prekusor bukan dialamatkan lengkap, hanya Banyumanik, Semarang. Semua rata-rata itu, jadi kami sempat kesulitan. Begitu pengiriman kami ikuti saja dan tahu alamat ini berdasarkan orang yang jemput di jasa ekspedisi," ujarnya.

Sejak Januari hingga awal April 2024, polisi mencatat ada tujuh kali pengiriman barang yang dicurigai prekusor dari Tiongkok, Hongkong, dan Belanda tiba di Indonesia dengan tujuan Banyumanik, Kota Semarang.