Santri Dianiaya Senior di Sukoharjo, Kemenag: Ponpes Belum Bisa Dikonfirmasi

Rabu, 18 September 2024 – 20:20 WIB
Santri Dianiaya Senior di Sukoharjo, Kemenag: Ponpes Belum Bisa Dikonfirmasi - JPNN.com Jateng
Ucapan belasungkawa atas kematian seorang santri asal Jebres, Solo, yang mondok di Sukoharjo, Selasa (17/9). Foto: Romensy Augustino/JPNN

jateng.jpnn.com, SUKOHARJO - Seorang santri meninggal dunia setelah dianiaya seniornya di SMP Pesantren Tahfidz Az Zayadiyy Kabupaten Sukoharjo pada Senin (16/9).

Terduga pelaku berinisial MG (15) merupakan kakak kelas korban Abdul Karim Putra Wibowo (13).

Atas insiden penganiayaan tersebut, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sukoharjo meminta klarifikasi pihak pondok pesantren tempat nyantri korban dan pelaku.

Kepala Kemenag Kabupaten Sukoharjo Muh Mu'alim mengatakan sudah berupaya meminta konfirmasi ke pihak pondok.

"Namin, hingga saat ini belum ada respons," ujarnya, Rabu (18/9).

Oleh karena itu, kata dia, seusai kejadian kekerasan tersebut belum ada komunikasi antara Kantor Kementerian Agama dengan pondok.

Bahkan, dia mengetahui kejadian tersebut dari Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah yang sebelumnya sudah menerima informasi dari kepolisian.

“Kami, kan, di daerah, jadi kami akan minta klarifikasi. Namun saat ini, kan, masih syok, jadi belum bisa kami mintai konfirmasi. Rencananya kami mau ke rumah duka dulu, mungkin setelah itu kami ke pondok,” katanya.

Seorang santri meninggal dunia setelah dianiaya seniornya di SMP Pesantren Tahfidz Az Zayadiyy Kabupaten Sukoharjo pada Senin (16/9).
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News