Kasus Perdagangan Manusia di Banyumas Terbongkar, Polisi Ciduk 3 Tersangka

Bahkan, kata dia, DW ditempatkan tidak sesuai dengan pekerjaan yang dijanjikan oleh tersangka P berupa asisten rumah tangga melainkan dipekerjakan sebagai pelayan restoran.
Selain itu, DW hanya menerima gaji 50 persen dari yang dijanjikan sebesar 1.500 ringgit Malaysia per bulan.
DW pun dipulangkan ke Indonesia dan selanjutnya tersangka P meminta ayah saksi korban berinisial TH untuk membayar biaya penalti sebesar Rp10.500.000 karena DW dinilai melanggar kontrak di Malaysia.
Oleh karena adanya permintaan biaya penalti tersebut, saksi korban DW selanjutnya akan diberangkatkan ke Singapura dengan menjalani pelatihan lebih dahulu di BLK milik P.
"Berdasarkan hasil penyelidikan dan keterangan para saksi, kami pada Sabtu (10/6) menangkap P, TTH, dan S beserta barang bukti untuk dilakukan proses lebih lanjut di Polresta Banyumas," katanya.
Kapolresta mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui bahwa para tersangka memberangkatkan saksi korban DW ke Malaysia tanpa melalui prosedur atau surat rekomendasi dari Dinnakerkop UKM Kabupaten Banyumas.
Selain itu, penempatan saksi korban juga tanpa sepengetahuan PT MPU yang disebut tersangka P sebagai perusahaan penempatan PMI yang telah bekerja sama dengan BLK miliknya.
"Kami telah melakukan pengecekan ke PT PMU dan diketahui jika perusahaan tersebut tidak bekerja sama dengan tersangka P," katanya.
Polisi lagi-lagi mengungkap kasus dugaan perdagangan manusia atau TPPO di Jawa Tengah. Kali ini, kasusnya terjadi di Banyumas.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News