Kasus Tambang Emas Ilegal di Banyumas, Polda Jateng Selidiki Dugaan Pencucian Uang

Selain itu, dia mengimbau kegiatan penambangan di lokasi tersebut untuk sementara dihentikan, selanjutnya pihak pengelola segera mengajukan perizinan kepada pemerintah daerah dan Dinas ESDM.
Saat ditanya mengenai kemungkinan kasus tersebut mengarah ke TPPU, Kombes Dwi Subagio mengatakan pemeriksaan sedang dilakukan oleh Polresta Banyumas dan pihaknya akan mengetahui bagaimana hasil dari pemeriksaan tersebut.
"Dan yang paling utama di sini ada sumbernya, satu, yang tadi namanya DR itu, karena sumbernya ada di dia (DR)," jelasnya.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya ingin mendapatkan informasi dari DR untuk mengetahui barang-barang hasil kegiatan penambangan tersebut dibawa ke mana termasuk dengan aliran-aliran dari kegiatan itu.
Dia mengatakan jika pihaknya sudah bisa mengumpulkan semua alat bukti, selanjutnya akan dianalisis.
Jika semua itu memenuhi unsur tindak pidana pencucian uang, kata dia, pihaknya juga akan memprosesnya dengan TPPU.
Sementara iti, Kapolresta Banyumas Kombes Pol. Edy Suranta Sitepu mengatakan pihaknya telah menetapkan empat tersangka kasus tambang emas ilegal.
Tambang emas ilegal terungkap setelah adanya delapan pekerja yang terjebak di dalam sumur tambang sejak Selasa (25/7) malam dan hingga saat ini masih dilakukan upaya evakuasi.
Polda Jawa Tengah menduga adanya tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam kasus tambang emas ilegal di Desa Pancurendang, Kabupaten Banyumas.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News