Indonesia Bersiap ke Paralympic Paris 2024, Target 1 Emas Dinilai Paling Realistis

jateng.jpnn.com, SOLO - Kontingen Indonesia tengah bersiap mengikuti ajang Paralympic Games Paris 2024 pada 28 Agustus. Target satu emas dinilai federasi sangat realistis.

Kontingen Indonesia pada Rabu (8/5) malam, berkumpul di Kusuma Sahid Prince Hotel untuk mengikuti acara seremonial 100 hari menuju Paralympic Games Paris 2024.

Sejauh ini Indonesia baru meloloskan 24 atlet untuk 8 cabor yang akan dipertandingkan. Jumlah tersebut belum memenuhi target yang dicanangkan federasi yakni minimal 28 atlet untuk 10 cabor seperti para atlatetik, renang, badminton, tenis meja, BOCCIA, angkat berat, balap sepeda, judo, menembak dan panahan.

Wakil Sekeretaris Jenderal (Wasekjen) National Paralympic Comitee Indonesia (NPCI) Rima Ferdianto mengatakan target kouta atlet akan terpenuhi. Banyak atlet disabilitas yang berpeluang tembus paralympic, khususnya dari cabor paralympic, boccia, blind judo, dan tenis meja.

"Sekarang sudah lolos 8 cabor 24 itu. Masih ada tambahan atletik banyak, blind judo kemungkinan ada lagi, tenis meja dan boccia," katanya.

Di ajang tersebut federasi hanya mentargetkan 1 emas, 2 perak dan 5 perunggu. Rima menegaskan bahwa target 1 emas tersebut dicanangkan karena adanya penghapusan nomer ganda putri di cabor badminton.

"Kans paling besar di bulutangkis ya Khalimatus dan Ratri yang jelas itu adalah peraih medali emas paralympic Tokyo. Ganda Putri nomornya dihapus kali ini di Paris, jadi kami hanya mentargetkan 1 emas," katanya.

Namun demikian NPC Indonesia akan mendorong para atlet yang ditarget perak untuk bisa meraih emas.