Cerita Ganjar, Hidup di Kontrakan Kecil Bersama 7 Anggota Keluarga
"Jadi kata ibu saya, saya lahirnya di rumah ini. Saya ingat ini pintunya di sini, tentu bentuknya tidak seperti ini, sudah diubah. Lalu di depan sini ada tangga ke bawah sehingga kalau orang mau masuk lewat sini. Itu yang saya ingat. Dulu kontrak, begitu kami sudah tua, sudah dewasa, berembuk dengan keluarga untuk membeli rumah ini. Ari-ari saya di sini," jelasnya mengenai rumah yang sekarang sudah dimiliki dan ditinggali keluarga besarnya itu.
Ganjar menyebut rumah masa kecilnya itu sebagai bagian dari proses perjalanan hidup.
Dia bahkan mengingat bagaimana dari depan rumahnya itu dapat melihat pemandangan bukit Mogol.
Di sana juga Ganjar belajar hidup mandiri dan memahami bagaimana kebutuhan pokok bisa diambil dari kebun sendiri.
"Dari kecil diajari masak dan cuci piring. Itu berguna karena ketika sudah dewasa bisa mandiri. Lalu dari kebun itu hampir semua kebutuhan sehari-hari ambil di situ, bahkan orang datang membeli hasil panen atau sekadar berbagi hasil panen dengan tetangga," kata Ganjar.(mar4/jpnn)
Ganjar Pranowo mengingat sebuah rumah kontrakan yang pernah ditinggali bersama 7 anggota keluarganya sewaktu kecil.
Redaktur & Reporter : Sigit Aulia Firdaus
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News