Pemprov Jateng Bantah Realisasi APBD di Bawah Rata-rata Nasional
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Pelaksana Tugas Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Tengah (Jateng) Peni Rahayu membantah jika realisasi pendapatan APBD Provinsi Jateng 2021 di bawah rata-rata nasional.
Ia menyebut, total realisasi pendapatan APBD Provinsi Jateng 2021 mencapai Rp 26,578 triliun atau 99,18 persen dari target yang telah ditetapkan yakni Rp 26,798 triliun.
"Dengan capaian itu, Jateng sudah berada di atas rata-rata realisasi pendapatan provinsi secara nasional yang berada di angka 97,91 persen," katanya, Senin (10/1).
Selain itu, capaian realisasi pendapatan tersebut lebih tinggi 4,67 persen atau Rp 1,184 trilliun dibandingkan realisasi pada 2020.
Ia mengungkapkan, data capaian tersebut berbeda dengan yang sudah dirilis Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang hanya 96,91 persen.
Karena itu, Peni mengaku telah berkoordinasi dengan Kemendagri untuk melakukan revisi terkait perbedaan data tersebut.
"Itu masih data sementara dan sudah kami koordinasikan dengan Kemendagri menyoal review data pendapatan Provinsi Jateng," ujarnya.
Menurut dia, dengan data ini, maka Provinsi Jateng masih berada di zona hijau, tidak di zona kuning, seperti data yang tersebar dan tidak berada di posisi 16, melainkan masih masuk di 15 besar secara nasional.
Pemprov Jateng menyoal data dari Kemendagri yang menyebut realisasi APBD Jateng 2021 di bawah rata-rata nasional. Salah data?
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News