Romo Budi Terapkan Ensiklik Laudato Si' sebagai Solusi Konflik di Pegunungan Kendeng Utara
Selain itu, kata dia, krisis air, krisis tanah, polusi udara, perdebatan antarpemimpin yang tidak ketemu solusi, hingga lemahnya perjuangan untuk itu, membahayakan generasi masa depan.
Menurutnya, kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) yang dibuat tim kepresidenan pada 2017 sudah jelas bahwa Pegunungan Kendeng Utara adalah kawasan tentang alam khas yang memiliki cekungan.
Dengan dasar itu, kata dia, seharusnya industri tambang tidak diijinkan keberadaannya.
"Kemudian putusan MK dalam peninjauan keputusan PK Nomor 99/TUN/2016 jelas dengan suara bulat memenangkan warga, ujarnya.
Roma Budi menjelaskan bahwa kemenangan secara hukum atau legal formal seharusnya membuat pabrik yang beroperasi berhenti, tetapi ternyata tidak.
"Pandangan itulah yang menguatkan saya riset di sana karena adanya relevansi tersebut," tutur Ketua Komisi Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan Kevikepan Semarang ini.
Romo Budi memberikan rekomendasi secara teoritis. Ia menawarkan teori baru urusan krisis ekologi merawat bumi yang tidak bisa dilakukan sendiri, terutama di Pegunungan Kendeng Utara.
Ia mengajak kiai, aktivis, dan tokoh masyarakat adat di sana bergerak bersama secara lintas agama.
Perjuangan Komunitas Pegunungan Kendeng Utara (KPKU) menolak pabrik tambang memantik Romo Aluysius Budi Purnomo melakukan riset disertasi dengan menerapkan ensiklik laudato si'.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News