Ketika Ganjar Temukan Penganut 3 Agama Hidup Dalam 1 Rumah di Pecinan Semarang

Semakin ngobrol lama, Ganjar makin kagum. Keluarga itu wujud nyata toleransi dan kerukunan beragama. Setiap tahun, mereka merayakan hari besar tiga agama.
“Tentu soal kelayakan harus ditata, ini kondisi yang butuh di antara kita saling peduli dan membantu. Menarik juga, di rumah ini agamanya banyak, mereka hidup rukun bersama-sama,” kata Ganjar.
Dari Kampung Sekolan, Ganjar menuju Jalan Inspeksi Wot Gandul. Ada rumah Keluarga Agus Sugiyanto di sana. Rumah di pinggir sungai itu juga sama sempitnya meski ditinggali 5 orang saja.
Ganjar juga mengunjungi rumah Ibu Katrin di Kampung Plampitan. Kelucuan terjadi ketika anak Katrin memberi tahunya bahwa Ganjar datang. Katrin malah celingukan. Ia tak mengenali Ganjar yang memakai helm dan masker.
"Lha mana enggak ada. Pak Ganjar kan rambutnya putih," tambahnya.
Suasana pun jadi ger-geran. Setelah Ganjar membuka helm, Katrin baru sadar orang yang dicarinya ada di depannya.
“Lha ini. Wah Pak aku mbok dirangkul,” tutur bu Katrin pada Ganjar yang langsung merangkulnya.
Seperti di rumah Jongkis dan Agus, Ganjar juga menyerahkan satu kardus berisi sembako pada Katrin. Ia mengucapkan selamat Imlek kepada para keluarga Tionghoa itu.
Gubernur Jawa Tengah kagum dengan potret toleransi di salah satu keluarga di Pecinan semarang. Ia menemukan penganut 3 agama yang hidup dalam 1 rumah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News