Gibran Ungkap Banjir di Solo Terjadi Lantaran Kiriman Air dari Boyolali
jateng.jpnn.com, SOLO - Permasalahan banjir di Solo tengah menjadi perhatian Pemerintah Kota. Selama dua bulan ke depan, Pemkot fokus untuk mengantisipasi meluapnya air sungai akibat curah hujan yang tinggi.
Khusus untuk Kali Jenes, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengaku telah memetakan titik-titik yang kemungkinan terdampak banjir akibat luapan anak Sungai Bengawan Solo itu.
Adapun wilayah yang dimaksud di antarannya adalah kelurahan Sondakan, Laweyan, Bumi, dan Tipes. Keempat wilayah tersebut berada dalam satu kecamatan yaitu Kecamatan Laweyan.
"Sejauh ini, itu yang perlu kami fokuskan," jelasnya saat ditanya wartawan di kawasan Balai Kota Surakarta, Senin (24/01) siang.
Seperti diketahui, hujan deras yang mengguyur Kota Surakarta pada Jumat (21/01) kemarin, membuat berapa wilayah di bantaran Kali Jenes terendam air.
Berdasarkan data dari BPBD Kota Surakarta, ada enam titik di Kecamatan Laweyan yang mengalami banjir, yakni tiga titik di wilayah kelurahan Pajang, 1 titik di Panularan, Serengan, dan Baron.
Menurut Gibran, hingga saat ini baru wilayah bantaran kali Jenes yang mengalami banjir, sementara kawasan bantaran sungai lain seperti Kali PP dan Gajah Putih masih aman.
Ia juga menyebut banjir di Solo terjadi akibat kiriman air dari wilayah Boyolali yang sangat banyak.
Banjir di Solo saat ini menjadi sorotan banyak pihak lantaran dinilai sebagai yang terparah sejak 2015. Gibran pun mengungkapkan bahwa banjir terjadi lantaran kiriman air dari Boyolali.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News
