Pertunjukan Sepotong Pagi Kritik Ketakutan Manusia Terhadap Kecerdasan Buatan
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Isu artificial intelligence menjadi pemantik lahirnya pertunjukan film teater berjudul Pieces of Life; Sepotong Pagi dalam Underrated Tour oleh Yaf Yogyakarta.
Kecerdasan buatan dalam era sekarang ini menimbulkan kemudahan seakan ketakutan bagi manusia. Dua sisi beririsan itulah divisualkan melalui pertunjukan silang media di beberapa kota di Indonesia.
Termasuk Kota Semarang atau tepatnya di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) menjadi titik ketujuh yang disinggahi pada Jumat (15/12) malam.
Karya Sepotong Pagi yang ditulis sekaligus disutradarai oleh Nano Suharno itu menggabungkan antara media kamera dan panggung utuh sebagaimana halnya teater.
Pertunjukan film teater yang menampilkan pasangan suami istri itu dibintangi oleh aktor dan aktris muda, Steven Sundripo dan Lenny Multyaningsih. Keduanya membawa kisah tentang cepatnya perkembangan dunia saat ini.
Sorotan utama dunia yang serba mesin dengan kemudahan kecerdasan buatan tersebut memicu perdebatan pasangan suami istri mengenai jalan kehidupan yang akan dijalani.
"Secara grand isunya tentang teknologi, artificial intelegence yang banyak menjadi ketakutan orang dapat menandingi atau bisa merebut ruang hidup manusia," kata Nano kepada JPNN.com.
Kebahagiaan yang dibayangkan akan menyelimuti sepasang lelaki dan perempuan setelah melangsungkan pernikahannya itu berubah menjadi konflik rumah tangga.
Isu artificial intelligence menjadi pemantik lahirnya pertunjukan film teater berjudul Pieces of Life; Sepotong Pagi dalam Underrated Tour oleh Yaf Yogyakarta.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News