Selama Setahun, 27 Ribu Orang Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Polisi mengungkap angka kecelakaan lalu lintas dalam setahun di Indonesia mencapai 152 ribu peristiwa. Dari angka tersebut, lebih dari 27 ribu orang dinyatakan meninggal dunia.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) Inspektur Jenderal (Irjen) Pol. Aan Suhanan menyebut akibat kecelakaan itu, kerugian materil ditaksir menyentuh Rp 500 miliar.

"Dalam satu hari ada 76 orang meninggal, dalam satu jam ada 3 orang meninggal akibat kecelakaan," ujarnya dalam apel Operasi Keselamatan Candi 2024 di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang, Sabtu (2/3).

Ada beberapa pelanggaran berujung fatalitas kecelakaan. Di antaranya, kecepatan tinggi, tidak menggunakan helm, tidak memasang sabuk pengaman, pengaruh alkohol, dan menggunakan telepon seluler saat berkendara.

Angka kecelakaan tinggi tersebut juga dikarenakan faktor pelanggaran-pelanggaran lain. Di antaranya melawan arus, hingga kelebihan kapasitas muat atau over dimension dan over load (ODOL).

Tak hanya meninggal dunia, kecelakaan juga berdampak korban yang mengalami luka berat, luka permanen atau cacat seumur hidup, luka ringan. "Dan kerugian materil tidak sedikit, sampai Rp 500 miliar dalam setahun," ujarnya.

Dampak kecelakaan juga terjadi secara ekonomi, dan sosial. Misalnya, seorang tulang punggung meninggal dunia akibat kecelakaan membuat anak menjadi yatim dan jatuh miskin.

Dalam pencanangan aksi keselamatan jalan tersebut, disebutkan usia produktif mulai 15 tahun sampai 25 tahun yang menjadi korban jiwa mencapai 33 persen. Mayoritas, kecelakaan terjadi di jalan arteri, mulai jalan nasional, provinsi dan kabupaten atau kota.