Wali Kota Semarang Paparkan LKPJ di Depan Legislator, IPM Tinggi hingga Menuju Zero Stunting
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun Anggaran 2023. Laporan itu disampaikan dalam Rapat Paripurna bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang, Rabu (27/3).
Perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut menuturkan arah kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMD) tahun 2021-2026.
"Capaian kinerja pada misi pertama, yaitu Meningkatkan Kualitas dan Kapasitas Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Produktif untuk Mencapai Kesejahteraan dan Keadilan Sosial," ujarnya.
Pada 2023, dia menyebut peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kota Semarang, secara umum terbilang baik. Dalam lima tahun terakhir, capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Semarang masuk kategori sangat tinggi dengan angka capaian lebih dari 80.
"IPM Kota Semarang mencapai 84,43, melebihi angka nasional yang mencapai 74,39 dan Provinsi Jawa Tengah yang mencapai 73,39. Angka ini telah melebihi capaian di tahun 2022 yang sebesar 84,08," ujarnya.
Dari aspek kesehatan, Angka Harapan Hidup Kota Semarang pada 2023 mencapai 77,90, dari yang sebelumnya sebesar 77,69 pada 2022. Peningkatan itu menunjukkan makin baiknya kondisi kesehatan dan lingkungan yang ada di Kota Semarang.
Termasuk penanganan stunting yang menjadi prioritas di skala nasional dan daerah, juga menunjukkan progres yang baik di Kota Semarang.
Berdasarkan data dari Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM), pada 2023 Pemkot Semarang berhasil menekan angka prevalensi stunting. Pada 2022 sebesar 1,66 persen menjadi 1,06 persen di pada 2023.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun Anggaran 2023.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News