Cerita Pemudik, 11 Tahun Naik Kapal Pelni, Tradisi Wajib Pulang Kampung Halaman

"Saya sarankan mudiknya dari pada naik motor mendingan naik kapal. Tidak kepanasan di jalan, kalau di kapal bisa istirahat. Turun pelabuhan tinggal perjalanan darat sampai kampung," ujarnya tak sabar ingin Lebaran di kampung.

Kenyamanan tersebut telah dibuktikan Sutrisno dan istrinya sejak 2013 silam. Tepat 11 tahun berlalu, pasangan suami istri ini memiliki agenda tahunan naik kapal untuk pulang ke kampung halaman.

Selain faktor nyaman juga keselamatan. Saya tinggal di Priok, Jakarta Utara dan sudah bolak-balik sejak 2013," kata pria yang berkecimpung sebagai kuli proyek tersebut.

Rupanya, raut wajah para pemudik itu diamati oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng, Sumarno yang turut menyambut kedatangan pemudik.

"Dari wajah saudara-saudara kita tidak ada yang capai, artinya di dalam kapal nyaman, coba saja kalau dari kemarin sore naik sepeda motor pasti capai," katanya.

Kuota yang tersedia telah terpenuhi, menurutnya, menunjukkan antusias warga dalam mudik naik kapal gratis tahun ini tinggi. Dia berharap, minat masyarakat untuk mudik menggunakan kapal laut makin tinggi.

Mudik motor gratis (motis) ini pula diselenggarakan sebagai upaya meminimalisir tingkat fatalitas kecelakaan di jalan raya. Pasalnya, data menunjukkan kecelakaan selama mudik didominasi kendaraan roda dua.

"Tetapi banyak mereka membutuhkan ketika pulang kampung ingin silaturahmi. Kalau tidak ada kendaraan juga kesulitan, sehingga saat ini sepeda motor juga difasilitasi," kata Sumarno.(mcr5/jpnn)