Menjelang Akhir Tahun, Bulog Surakarta Akan Mengendalikan Harga Beras
jateng.jpnn.com, SOLO - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memperingatkan Perum Bulog untuk mengendalikan harga beras yang melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET).
Menanggapi hal tersebut, Bulog Surakarta telah menyiapkan langkah-langkah strategis guna menstabilkan harga beras dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat Solo Raya khususnya saat memasuki bulan Desember 2024.
Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir mengungkapkan bahwa harga beras di tingkat penggilingan saat ini mencapai Rp 12.816 per kilogram, sedangkan di tingkat grosir mencapai Rp 13.572 per kilogram.
Di tingkat pengecer, harga beras bahkan mencapai Rp 14.677 per kilogram, yang jauh di atas HET yang telah ditetapkan.
"Saya sangat pesimis harga ini bisa turun kalau tidak kami persiapkan dengan baik. Artinya, harus bisa dihitung dengan baik oleh Bulog sebagai penyangga kebutuhan pangan nasional, karena beras ini kebutuhan pokok kami,” ujarnya di Solo.
Sementara itu, kata dia, berdasarkan pantauan di Pasar Legi Solo, harga beras medium telah dijual di angka Rp. 12.500 per kilogram atau berada di ambang batas HET yang telah ditetapkan pemerintah.
Sementara beras premium yang memiliki HET Rp. 14.900 per kilogram telah dijual di angka Rp. 16.500 per kilogram.
Merespons hal tersebut, Wakil Pemimpin Cabang Bulog Surakarta Dicki Yusfarino mengungkapan bahwa pihaknya akan fokus terhadap dua hal yakni menjamin ketersedian stok dan menggencarkan bantuan pangan guna menstabilkan harga.
Bulog Surakarta akan melakukan pengendalian harga besar menjelang akhir tahun ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News