Beda Nasib Sopir Truk di Indonesia dengan Negara Eropa, Jauh Banget

Senin, 28 Februari 2022 – 10:40 WIB
Beda Nasib Sopir Truk di Indonesia dengan Negara Eropa, Jauh Banget - JPNN.com Jateng
Ratusan truk saat akan menuntut cabut UU Nomor 2/2009 tentang LLAJ dihentikan oleh petugas kepolisian di Jalan Raya Semarang - Ungaran. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Pengamat Transportasi Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Djoko Setijowarno memaparkan suka duka sopir truk menanggung beban sistem logistik sekarang ini.

Djoko menyebut sopir truk di Indonesia mengalami penurunan kompetensi lantaran minimnya bimbingan teknis kepada mereka.

Menurutnya selama ini pendapatan yang diperoleh sopir truk tidak setimpal dengan dengan beban kerja yang ditanggungnya. Belum lagi, banyak sopir truk memilih sendiri tanpa ditemani seorang kernet.

"Regenerasi sopir truk terhambat alias tidak ada. Biasanya sopir belajar mengemudi ketika dia menjadi kernet, menggantikan sopir yang lelah," kata Djoko beberapa waktu lalu.

Djoko mengatakan sopir truk menanggung keseluruhan beban dari pemilik barang dalam hal ini pabrik.

Perjalanan mengantarkan barang menjadi tidak tenang karena hal tersebut, termasuk masih suburnya pungli dan bila mengalami kecelakaan.

Belum lagi pengeluaran akomodasi perjalanan, seperti pembelian BBM, tarif tol, tilang, pecah ban, dan sekelumit retribusi.

"Angsuran kredit, ganti ban, dan oli, suku cadang, perijinan dan surat menyurat akan ditanggung pengusaha angkutan," tuturnya.

Inilah perbandingan sopir truk di Indonesia dengan di Eropa. Jauh banget nasibnya.
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News