Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang: Fakta, Kontroversi, & Upaya Mencari Keadilan

Sabtu, 30 November 2024 – 14:10 WIB
 Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang: Fakta, Kontroversi, & Upaya Mencari Keadilan - JPNN.com Jateng
Ilustrasi penembakan siswa SMK N 4 Semarang. Foto: ANTARA News/Ridwan Triatmodjo

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengatakan kegiatan pra-rekonstruksi ini dilakukan untuk mengungkap lebih jelas kronologi dugaan penembakan tersebut. Dia menjelaskan pra-rekonstruksi ini juga untuk mengupas peristiwa tawuran yang diduga dilakukan kelompok korban, yaitu Gangster Tanggul Pojok dengan Gangster Seroja pada Minggu (24/11) dini hari.

"Kurang lebih ada tiga lokasi ya, lokasi awal di mana mereka berkumpul, maksudnya mereka adu fisik, kemudian mereka ke lokasi lain untuk saling kejar mengejar," kata Artanto di lokasi kejadian.

Saat pra-rekonstruksi ini, polisi menghadirkan empat tersangka dari kedua gangster yang terlibat, yaitu Kelompok Seroja dan Kelompok Tanggul Pojok. Sementara dalam tawuran itu, polisi telah mengamankan 12 pelaku. Namun, dari belasan itu polisi menetapkan empat tersangka yang terdiri dari satu orang dewasa, dan tiga orang di bawah umur.

"Kemarin kami telah penangkap pelaku kreak, dan sudah kami lakukan pemeriksan. Untuk memastikan lokasi tawuran, dan peristiwa yang terjadi di lapangan seperti apa, kami melaksanakan pra-rekontruksi,” ujarnya.

Kombes Artanto menyatakan lokasi penembakan yang dilakukan polisi terhadap korban terjadi di titik ketiga, yaitu Jalan Candi Penataran Raya. Namun, dalam pra-rekonstruksi ini, pihaknya belum melakukan reka ulang penembakan tersebut. "(Untuk lokasi penembakan) di titik ketiga. Nanti kami sampaikan (penembakan berapa kali), saat ini sedang melakukan pendalaman," ujar Artanto.

Kata Tetangga Korban

Ketiga korban penembakan polisi tersebut, yaitu Gamma Rizkynata Oktafandy, Adam, dan Satria. Gamma meninggal dunia karena luka tembak di pinggul kanan. Sementara Adam, dan Satria tertembak di tangannya. Mereka dinilai sebagai pribadi yang baik. Misalnya, Satria yang dikenal saleh, sering mengaji di sebuah pondok pesantren dekat rumahnya di RT 004, RW 002, Kelurahan Jrakah, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Ketika JPNN.com berkunjung, rumah Satria tampak sepi. Saat pintu rumah diketuk pun tak ada yang merespons dari dalam. Keluarga Satria berpesan kepada Aris Widarto, Ketua RT 004 RW 002 bahwa tidak ingin diganggu terlebih dulu.

Peristiwa penembakan terhadap Gamma Rizkynata Oktafandy (17), seorang siswa SMK Negeri 4 Semarang, Jawa Tengah, pada Minggu dini hari (24/11) mengguncang publik
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News