Kabut Bukit Gombel Semarang Terasa Seperti di Dieng, Ini Penjelasan BMKG
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Kabut tebal menyelimuti Kawasan Bukit Gombel, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) beberapa hari terakhir. Ketinggian bukit di daerah Banyumanik itu mencapai 270 meter di permukaan laut (mdpl).
Bila dari bawah, kabut mulai terlihat dari Fly Over Jatingaleh. Memulai tanjakan, suhu di Kawasan Bukit Gombel terasa menjadi lebih rendah dari biasanya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat suhu mencapai 20 derajat celsius.
Momen itu diabadikan oleh sejumlah pengendara yang melintas di Jalan Raya Semarang-Solo tersebut. Mereka menepikan kendaraannya lalu memotret dari beberapa sudut pandang.
Tak sedikit momen itu diunggah ke media sosial dengan keterangan tertulis Gombel rasa Dieng. Beberapa akun Instagram yang mengabarkan kejadian di Kota Semarang juga turut mengunggah momen kabut di Bukit Gombel tersebut.
Di sisi lain, dalam keterangan unggahan juga terdapat imbauan kepada pengendara yang melintas di Bukit Gombel agar meningkatkan kewaspadaan karena jarak pandang yang pendek.
"Kalau lagi hujan, di Bukit Gombel ini sering muncul kabut. Apalagi kalau hujan turunnya seharian," kata Yuniar Kustanto, pekerja swasta di sekitar Kawasan Bukit Gombel kepada JPNN.com, Jumat (31/1).
Setidaknya, sudah dua hari terakhir Kota Semarang diterjang cuaca ekstrem. Hujan berdurasi panjang dengan disertai angin kencang melanda pusat Ibu Kota Jateng tersebut.
Mengacu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kabut juga disebut sebagai awan lembap yang melayang di dekat permukaan tanah.
Begini penjelasan BMKG terkait kabut di Bukit Gombel Semarang yang terasa seperti di Dieng.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News