Tragedi Lift Crane di RS PKU Muhammadiyah Blora, Polisi Periksa 12 Saksi

Dari 13 korban dalam insiden ini, tiga di antaranya terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dikelola oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Blora.
"Tiga korban masuk dalam DTKS, yang berarti mereka berasal dari keluarga kurang mampu. DTKS ini digunakan untuk menyalurkan berbagai bantuan sosial, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)," ujar Kepala Dinsos P3A Blora, Luluk Kusuma Agung Ariadi.
Ketiga korban yang masuk DTKS adalah Tri Wiji, warga Bacem Jepon; Ahmad Zaenudin, warga Desa Puledagel Jepon; serta Sri Untung, warga Tunjungan Blora.
Sementara itu, 10 pekerja lainnya belum terdata dalam DTKS. Pemerintah setempat mengimbau masyarakat yang belum terdaftar untuk segera melengkapi dokumen agar bisa mendapatkan perlindungan sosial yang lebih baik. (antara/jpnn)
Kepolisian Resor (Polres) Blora terus menyelidiki kecelakaan kerja yang terjadi di proyek pembangunan gedung lima lantai Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Blora.
Redaktur & Reporter : Danang Diska Atmaja
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News