Kondisi Terkini Banjir di Purworejo, Warga Terserang Penyakit, Kerugian Petani Rp 19,4 M
jateng.jpnn.com, PURWOREJO - Banjir di Purworejo, Jawa Tengah, memasuki hari keempat. Kondisi terkini di wilayah yang sempat ramai karena konflik Bendungan Bener itu masih memprihatinkan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo Wasit Diono mengungkapkan bahwa ada sekitar 1.945 hektare tanaman padi dan palawija yang terdampak banjir.
Wasit mengatakan tanaman padi yang terdampak banjir tersebut terdapat di Kecamatan Pituruh, Banyuurip, Butuh, Kemiri, dan Grabag.
Kemudian tanaman palawija yang terdampak banjir berupa kacang tanah, cabai, dan jagung sekitar 31 hektare terdapat di Kecamatan Purwodadi, Bagelen, dan Pituruh.
Dia menuturkan tanaman padi dan palawija yang terdampak banjir terbagi atas tiga ketegori, yakni ringan seluas 570 hektare, sedang 242 hektare, dan berat 1.133,5 hektare.
Tanaman padi dengan dampak kategori berat paling banyak terdapat di Kecamatan Grabag mencapai 645 hektare, kemudian Kecamatan Butuh 350 hektare, dan Kecamatan Pituruh 134,5 hektare.
Wasit menyampaikan prakiraan kerugian akibat tanaman padi dan palawija terdampak banjir tersebut sekitar Rp 19,4 miliar.
"Sebagian dari tanaman padi yang terdampak banjir tersebut sudah siap panen," katanya, Jumat (18/3).
Kondisi terkini banjir di Purworejo yang memasuki hari keempat. Warga terserang, flu, gatal-gatal, dan deman. Kerugian petani mengerikan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News