Lokananta, 15 Maret 1965, dan Kisah Koleksi Langka Vinil Genjer-Genjer di Sana

TNI AD melakukan pembersihan besar-besaran kepada siapa pun yang dianggap komunis. Pembersihan itu menjangkau segala hal yang yang dianggap berhubungan dengan PKI, termasuk Genjer-Genjer.
"Kalau istilahnya Pak Harto itu dibina, biar tidak bercita rasa komunis," papar Aris.
Pria berkacamata itu menjelaskan puncak propaganda Orde Baru tentang Genjer-Genjer bercita rasa komunis ialah dengan menggunakan lagu itu pada film Pengkhianatan G 30 S/PKI.
Lagu itu menjadi latar pada adegan sebelum para jenderal yang diculik disiksa di Lubang Buaya, Jakarta Timur.
“Backsound-nya Genjer-Genjer, seolah-olah irama yang membunuh mereka (para jenderal, red) ialah itu," kata Aris menyodorkan ulasannya.
Menurut dia, ketakutan memutar lagu Genjer-Genjer terasa sampai sekarang meski rezim Orde Baru sudah runtuh.
“Lagu itu tidak berkisah tentang politik, tetapi dipolitikkan," pungkasnya.(mcr21/jpnn)
Berita ini telah tayang di JPNN.com dengan judul: Lokananta, 15 Maret 1965, dan Koleksi Langka Vinil Genjer-Genjer
Lagu Genjer-Genjer awalnya bukanlah alat propaganda politik. Sebelum 'Genjer'Genjer' dibawa ke Jakarta, ada seniman Jawa Timur yang merekamnya di Lokananta.
Redaktur : Sigit Aulia Firdaus
Reporter : Romensy Augustino
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News