Kisah Semaoen dan Jejak Kejayaan PKI di Semarang
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Partai Komunis Indonesia (PKI) meledak di Madiun, Jawa Timur, pada 1948 hingga berada di puncak Pemilu 1955.
Banyak masyarakat memilih PKI yang menjadikan partai politik memenangi kontestasi yang sebagian pemilihnya adalah warga Kota Semarang.
Terbukti dari penelitian mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) yang menunjukkan hasil PKI memperoleh jumlah kursi terbanyak pada 1955 silam.
Penelitian tersebut terdokumentasikan menjadi artikel yang berjudul "Aktivitas Gerwani di Kota Semarang Tahun 1950-1965".
Pada pemilu pertama itu, PKI menguasai kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Peralihan dengan mendapat 14 kursi.
Sementara itu, Nahdatul Ulama tiga kursi, Partai Nasional Indonesia (PNI) tiga kursi, dan Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia (Baperki) dua kursi.
Kemudian, Partai Katholik, Persatuan Pegawai Polisi Republik Indonesia (PP3RI), dan Majelis Muslimin Indonesia (Masyumi) hanya mendapat satu kursi.
PKI tercatat mutlak mendominasi pemilu 1955 dan menjadikan sebuah kemenangan partai berlambang palu arit termasuk di wilayah Kota Semarang.
Setelah Semaoen mendirikan Sarekat Islam, dia juga membawa kejayaan PKI di Semarang. Ini jejak dan kisahnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News