Eko Produksi Sangkar Burung dari Limbah PVC, Laris di Pasar Luar, Keuntungannya Bikin Ngiler

Senin, 21 Maret 2022 – 18:56 WIB
Eko Produksi Sangkar Burung dari Limbah PVC, Laris di Pasar Luar, Keuntungannya Bikin Ngiler - JPNN.com Jateng
Eko Alif Muryanto saat tengah merakit sangkar burung di tempat produksinya di Jebres, Solo, Senin (21/03/2022). Foto: Romensy Augustino/JPNN.com

jateng.jpnn.com, SOLO - Resah pada bahan dasar bambu dan kayu karena tidak awet, produsen sangkar burung Eko Alif Muryanto warga Kelurahan Mojosongo, Jebres, Solo, melakukan inovasi.

Dirinya pada 2012 mengganti bahan baku pembuatan sangkar burung menggunakan limbah plastik berjenis Poly Vinyl Chloride (PVC) atau pipa PVC. Tujuannya agar produk sangkar dan akuarium yang dia hasilkan bisa awet.

"Saya lihat di televisi itu pipa pvc diinjak gajah dan gilas truk masih utuh. Dari situ saya coba buat sangkar dari pipa PVC," ungkapnya saat diwawancarai, Senin (21/3).

Eko mengombinasikan pipal limbah PVC dengan alumunium untuk sangkar burung.

Dari hasil inovasinya, pemilik tempat produksi sangkar burung 'Eang Solo' itu berhasil mengekspor produknya ke kawasan Asia Tenggara, pada 2014.

Menurutnya, di negara-negara seperti Singapura, Taiwan, dan Malaysia, sangkar yang paling digemari adalah sangkar dari bahan baku tulang.

Oleh sebab itu, kata dia, dalam mempromosikan produknya secara daring, Eko menggunakan nama 'sangkar mirip sangkar tulang.'

"60 persen hasil produksi kami ekspor, tetapi itu sebelum pandemi. Setelah pandemi penurunannya besar," kata dia.

Eko Alif Muryanto asal Solo melakukan inovasi dalam pembuatan sangkar burung menggunakan limbah PVC. Keuntungannya fantastis!
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News