Di Ujung Ramadan, Penjual Ketupat Banjir Untung, Omzet Jutaan Rupiah
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Sehari sebelum Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah, penjual selongsong ketupat memadati emperan Pasar Peterongan Kota Semarang.
Penjual musiman tersebut telah menjajakan selongsong beserta lembaran daun muda pohon kelapa atau janur sejak tiga hari jelang Lebaran.
Momentum Lebaran menjadi berkah tersendiri bagi penjual selongsong ketupat dan janur. Setelah dua tahun pandemi Covid-19, baru kali ini pedagang merasakan omzet seperti empat tahun yang lalu.
Supriyatin misalnya, satu di antara penjual selongsong ketupat dadakan, telah menjajakan dagangannya empat hari terakhir.
"Alhamdulillah laris manis, tanjung kimpul," kata Supriyatin sumringah seusai dagangannya ludes dibeli pembeli, Minggu (1/5).
Di ujung Ramadan tahun ini, warga Tlogosari, Semarang itu dapat menjual ratusan selongsong ketupat. Jumlah itu belum ditambah lembaran janur yang juga diincar pembeli.
Tiap sepuluh biji selongsong ketupat maupun sepuluh lembar janur dirinya jual Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu. Namun, harga bisa saja lebih bila kualitas daunnya lebih baik.
"Ada juga saya jual Rp 20 ribu, ukurannya lebih besar dan bagus daunnya," tuturnya menjelaskan daun janur diperoleh dari Kebumen.
Di ujung Ramadan tahun ini, warga Tlogosari, Semarang itu dapat menjual ratusan selongsong ketupat. Jumlah itu belum ditambah lembaran janur yang juga diincar p
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News