Cara Peternak di Banyumas Cegah PMK Makin Parah, Bisa Ditiru Daerah Lain
"Kalau di kandang saya saat ini ada 84 ekor yang sebagian besar merupakan sapi Bali Kupang dan sisanya sapi Madura. Kami cukup tenang karena sapi-sapi tersebut sudah tiba di tempat kami satu bulan sebelum puasa atau jauh hari sebelum merebaknya isu PMK," katanya.
Dengan demikian, kata dia, risiko terjadinya penularan PMK pada sapi-sapi tersebut dapat diminimalisasi karena tidak ada sirkulasi sapi yang keluar maupun masuk kandang.
Menurut dia, pihaknya juga tidak berani untuk mendatangkan kembali sapi-sapi dari wilayah timur.
"Apalagi sapi-sapi dari wilayah Jawa Timur menuju Jawa Tengah sudah difilter melalui sekatan-sekatan kesehatan hewan," kata dia yang juga Sekretaris Desa Datar.
Juned mengakui hingga saat ini sudah ada 31 tamu yang datang untuk memesan sapi di kandangnya untuk dijadikan sebagai hewan kurban.
Menurut dia, tamu-tamu yang datang itu tidak hanya berasal dari wilayah Banyumas, juga daerah lain seperti Tegal, Pemalang, Pekalongan, dan Brebes.
"Mereka baru pesan, ada yang pesan dua ekor, empat ekor, dan 10 ekor, tetapi belum ada kesepakatan harga," katanya.
Terkait dengan harga jual, dia mengatakan berdasarkan pembicaraan dengan anggota kelompok kemungkinan akan mengalami kenaikan dari harga saat Iduladha 2021.
Peternak di Banyumas mempunyai cara tersendiri untuk mencegah PMK makin parah. Simak penjelasannya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News