Seusai Banjir Rob Semarang, Ribuan Buruh Harus Merogoh Kocek Dalam-dalam
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Sebanyak 20 ribu pekerja terkena imbas banjir rob selama sepekan terakhir melanda kawasan industri Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang.
Koordinator FSPIP KASBI Jawa Tengah Karmanto mengungkapkan aktivitas industri lumpuh akibat tanggul Semarang jebol, tepatnya di Kawasan Lamicitra Nusantara pada Senin (23/5).
Terdapat 3.500 orang anggotanya di PT Grand Best, PT Lucky Semarang 1, dan PT Pinickle Aparel terkena dampak tersebut.
"Dampak banjir rob Semarang sangat luar biasa. Ada sekitar 20 ribu pekerja di Kawasan Lamicitra Nusantara, yang tergabung dengan kami kurang lebih 3.500 pekerja," kata Karmanto kepada JPNN.com Jateng, Senin (30/5).
Banjir rob yang datang tidak disangka-sangka itu menyebabkan puluhan ribu kendaraan milik pekerja terendam dan tak dapat terselamatkan.
Karmanto menyebut ada sekitar 90 persen kendaraan rusak, mesin kendaraan mati total, dan membutuhkan ongkos yang tidak sedikit untuk perbaikan.
"Biayanya ada yang Rp 300 ribu sampai Rp 1 juta bisa jadi. Sepeda motor saya butuh Rp 1,5 juta belum dapat digunakan," ujarnya.
Tepat tujuh hari berlalu, pihaknya menyatakan seluruh kendaraan yang terjebak banjir rob telah terevakuasi. Kendati demikian, menurutnya biaya servis keluar dari kantong pribadi masing-masing pekerja.
Meski banjir rob Semarang perlahan surut, ribuan buruh harus mengeluarkan uang lebih banyak. Duh...
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News