Narapidana di Semarang Jadi Mualaf, Kalapas: Kami Memfasilitasi
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang memberikan fasilitas warga binaan yang berniat pindah keyakinan.
Baginya, hal itu merupakan hak asasi manusia (HAM) yang harus dipenuhi, termasuk bagi narapidana yang tengah menjalani hukuman di balik jeruji besi.
"Kami memfasilitasi tentang kemauan seorang narapidana yang ingin menjadi mualaf," jelas Kepala Lapas Kelas I Semarang Tri Saptono, Jumat (8/7).
Kendati begitu, pihaknya mewanti-wanti warga binaan tidak main-main dalam berpindah keyakinan, apalagi hanya digunakan sebagai modus supaya terlihat berkelakuan baik.
Dia turut buka suara terkait seorang warga binaannya bernama Yosia melangsungkan prosesi sakral pindah keyakinan menjadi seorang muslim.
"Mualafnya narapidana itu harus benar dari hati dan tidak dijadikan azas manfaat serta bukan suatu modus," tegasnya.
Tri Saptono menyebut sebagai seorang mualaf, Yosia diharapkan mendalami ilmu agama Islam dengan bagus, baik tata cara salat, baca Al-Qur'an hingga bidang lainnya.
"Semoga bisa menjadi muslim yang taat dan tetap istikamah," harapnya.
Seorang narapidana di Semarang memutuskan jadi mualaf. Kalapas Semarang memberikan fasilitas penuh.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News