Gusti Moeng: Matinya Kebo Bule Adalah Peringatan Bagi Penguasa Keraton Surakarta
"Seingat saya tidak menggelar kirab karena ada pandemi saja. Mungkin ini belum diizinkan lagi, kalau kondisi kerbaunya seperti ini," ungkapnya.
Namun demikian, Gusti Moeng tidak bisa memastikan apakah kirab malam 1 suro mendatang akan diadakan atau tidak mengingat dirinya belum dilibatkan dalam prosesi tersebut.
"Rute kirabnya mungkin seperti biasa. Dengan kondisi seperti ini, apakah kirabnya hanya di Baluarti saja saya tidak tahu, karena saya belum dilibatkan," katanya.
Namun, sebagai salah seorang yang memiliki wewenang di Keraton Surakarta, dia tidak mengizinkan jika kebo bule diikutkan dalam agenda kirab.
"Saya memegang kerbau ini sejak tahun 1992, itu tinggal sepasang saja. Lalu berkembang menjadi 6, dan banyak," tuturnya.
Kirab malam 1 Suro Keraton Surakarto dimulai pada pukul 00.00 WIB dengan rute kirab mulai dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menuju Supit Urang kemudian ke Gladak, Jl. Mayor Kusmanto, Jl. Kapten Mulyadi, Jl. Veteran, Jl. Yos Sudarso, dan Jl. Slamet Riyadi, kemudian kembali ke keraton. (mcr21/jpnn)
Salah satu kebo bule milik Keraton Surakarta mati, Gusti Moeng sebut itu peringatan untuk penguasa keraton.
Redaktur : Danang Diska Atmaja
Reporter : Romensy Augustino
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News