Pagi Itu Keluarga Kopda Muslimin Menangis Histeris, Minta Tolong

Sabtu, 30 Juli 2022 – 12:30 WIB
Pagi Itu Keluarga Kopda Muslimin Menangis Histeris, Minta Tolong - JPNN.com Jateng
Suasana haru menyelimuti kedatangan jenazah Kopda Muslimin, Kamis (28/7). Foto: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com

"Pak Mustaqim bercerita kalau Muslimin menolak menyerahkan diri ke pihak yang berwajib," ujarnya.

Masih dari penuturan Mustaqim, Rohim melanjutkan bahwa Kopda Muslimin menyebut memilih bersembunyi ketimbang menyerahkan diri atau tertangkap pihak berwajib.

"Dia (Kopda Muslimin, red) malah mengatakan lebih baik sembunyi dari pada mati ditangan pemimpin atau petugas," tuturnya.

Sebelumnya, Kopda Muslimin ditemukan meninggal dunia di dalam kamar oleh Mustaqim dan sempat meminta maaf kepada orang tuanya atas niat ingin membunuh Rina Wulandari.

Jenazah Kopda Muslimin lantas dibawa ke RS Bhayangkara Semarang untuk dilakukan proses autopsi.

Komandan Polisi Militer Kodam IV/Diponegoro Kolonel Rinoso Budi mengatakan hasil autopsi menemukan tak ada tanda-tanda kekerasan.

"Hasil pemeriksaan dalam tubuh diketahui mati lemas karena penyakit pada otak atau keracunan," katanya di RS Bhayangkara, Kamis (28/7) sore.

Kolonel Rinoso menyebutkan bahwa hasil tersebut masih dugaan awal. Masih dibutuhkan pemeriksaan lanjutan berupa patologi anatomi dan pemeriksaan laboratorium toksikologi untuk membuktikannya.

Kesaksian tetangga saat melihat Kopda Muslimin pulang ke rumah orang tuanya. Begini ceritanya.
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News