Ganjar Menunjukkan Caranya Menangani Masalah Lingkungan, Lihat
Salah satu contoh penanaman yang dinilainya mulai terlihat hasilnya ada di Pantai Selatan Kebumen. Ganjar berharap, gerakkan ini dilakukan secara kontinyu dan diikuti kelompok lainnya.
Contoh lain dari gerakan serupa adalah kebijakan di Universitas Negeri Semarang (Unnes). Di kampus tersebut, mahasiswa baru punya kewajiban melakukan penanaman pohon.
“Terus kemudian syaratnya harus hidup,” katanya.
Ketua Mabida Kwarda Jateng itu mendorong seluruh komponen masyarakat untuk sadar lingkungan. Pemerintah, kata Ganjar, siap membantu menyediakan bibit jika dibutuhkan.
“Soal bibit pemerintah bisa, soal teknis Perhutani bisa, dinas bisa membantu. Soal tenaga TNI-Polri bisa membantu, sehingga kawan-kawan mahasiswa juga bisa bantu. Ini hanya butuh mau dan yakin,” tuturnya.
Sebagai informasi, sampai 2021 jumlah pohon yang ditanam Ganjar di Jawa Tengah mencapai 101 juta batang.
Pohon yang ditanam pun bukan asal-asalan karena harus menyesuaikan karakter dan jenis hutan. Ada pohon gayam, beringin, jati, mangrove, kayu putih dan lain sebagainya.
Dengan upaya tersebut, saat ini total luasan hutan di Jawa Tengah mencapai 1,29 juta hektare. Terdiri dari 83.705,94 hektare hutan lindung, 15.329,48 hektare hutan konservasi, 550.813,17 hutan produksi dan 640.393,88 hutan rakyat.(mar4/jpnn)
Ganjar Pranowo menunjukkan cara dirinya bersama elemen masyarakat yang lain mengatasi masalah lingkungan, utamanya di pesisir Semarang.
Redaktur & Reporter : Sigit Aulia Firdaus
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News