Curhatan Nelayan Tambakrejo Semarang, Harga BBM Naik, Serasa Dicekik Pemerintah
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Para nelayan di Kampung Tambakrejo, Kota Semarang merasa tercekik sejak harga bahan bakar minyak (BBM) naik pada Sabtu (3/9) lalu.
Tiga hari berlalu, sejumlah nelayan di Kelurahan Tanjung Emas, Kecamatan Semarang Utara itu harus mengeluarkan biaya lebih banyak untuk melaut.
"Mencekik kalangan bawah seperti kami, nelayan kecil," kata Marzuki, Ketua Paguyuban Armada Laut Tambakrejo, Selasa (6/9).
Kencangkan ikat pinggang menjadi satu di antara langkah yang dilakukan. Marzuki berkata, sebelum harga BBM naik, tangki perahunya bisa menghabiskan lima liter bahan bakar subsidi sekali jalan.
Perahunya biasa menggunakan BBM jenis Bio Solar dan Pertalite. Harga dua bahan bakar bersubsidi yang telah merangkak membuat dirinya dan anggotanya tak bisa berbuat banyak.
"Kalau harganya naik, kami tombok (menalangi, red)," tuturnya.
Selain berpengaruh pada jumlah tangkapan, naiknya harga BBM juga berdampai pada penjualan. Menurut Marzuki, sejumlah tengkulak memilih libur mengambil hasil laut dari nelayan.
"Kami lagi yang dibuat pusing, pendapatan tidak seberapa harga ikan turun," ujarnya.
Nelayan Tambakrejo Semarang merasa dicekik pemerintah setelah harga BBM naik.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News