Ketika Tridhatu Membaca Ulang Naskah Kuno Gunung Merbabu
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Tajuk Damalung Blueprint menjadi ruang kreasi utama kelompok eksperimen bunyi dari Kota Semarang. Grup eksperimen musik tersebut bernama Tridhatu.
Kelompok yang dibentuk pada 2018 ini menafsir kembali data arkeologi, filologi, antropologi, dan seni pertunjukan di Gunung Merbabu, Jawa Tengah.
Data riset tersebut, disalin dan dibunyikan menjadi album musik, serta dipertunjukkan di delapan titik lokasi mengikuti delapan arah mata angin bersama beberapa seniman.
Damalung adalah nama kuno Gunung Merbabu. Blueprint atau cetak biru secara harafiah adalah rencana yang terperinci, program tindakan, rencana program, rancangan yang dirumuskan.
Damalung sebagai penanda bahwa proyek kreatif ini berlatar pengetahuan di Gunung Merbabu, dan Blueprint adalah sebagai komitmen untuk keteguhan mencipta karya. Gunung Merbabu pada masanya merupakan tempat berlangsungnya tradisi penulisan naskah atau skriptorium, yang dikenal dengan Naskah Merapi-Merbabu.
Jadi, nama Damalung Blueprint adalah proyek kreatif-inovatif berbasis pengetahuan yang selama ini terdapat di gunung Merbabu, Jawa Tengah.
Sementara itu, Tridhatu memiliki personel utama Andy Sueb dan Aristyakuver. Dalam proses menafsir, keduanya melakukan karantina selama lima hari, 6-10 November 2022 di Kedai Agrikultur Boloselo, Selopajang Timur, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang. Karantina tersebut menghasilkan sembilan komposisi bunyi yang terkumpul.
"Membuat komposisi bunyi berbasis riset dari lontar kuno gunung Merbabu. Imajinasi kami seperti ditarik kembali ke masa lampau, sangat jauh. Menelusuri kembali jejak para leluhur, merangkai puzzle, menyelami kembali nilai-nilai luhur yang hampir hilang," tutur Aristyakuver dalam keterangan tertulis yang diterima JPNN.com, Kamis (12/1).
Tridhatu menafsirkan naskah kuno Gunung Merbabu dengan tajuk Damalung Blueprint.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News