Ketika Tridhatu Membaca Ulang Naskah Kuno Gunung Merbabu

Menurutnya, lokasi penyalinan naskah kuno bisa disebut dengan skriptorium, keduanya pun menempatkan lokasi karantina sebagai skriptorium mereka.

"Kami seperti menemukan skriptorium, untuk menyalin dan memaknai ulang naskah-naskah kuno Gunung Merbabu ke dalam bentuk bunyi. Hal itu yang kami kerjakan," ujarnya.

Selama hari workshop, keduanya karantina diri, berproses, belajar bersama, berdiskusi, menyelaraskan, meluaskan pikiran, menemukan kemungkinan-kemungkinan, dan mengendapkan lompatan.

"Tentu ini bukan hal mudah. Kami menikmati prosesnya. Hasilnya, menjadi bagian dari album ke-2 Tridhatu, bertajuk Damalung BluePrint dengan kolaborasi beberapa disiplin ilmu seni," tuturnya.

Judul dalam album tersebut memiliki urutan, Hangruwat Hangrawat, Seperti Diiris-iris, O Hyang Luhur feat. Ali Gardy, Ngadumalung feat. Vajra Aoki, Suwuk Damalung feat. Ki Endy Nugroho, Udan Wewe feat. Putri Lestari dan Andi Meinl, Ung feat. Openk Prabowo, Byegegeg, dan Ketika Itu Moksa feat. Putu Ayu Candra Dewi.

Para kolaborator menafsir teks-teks kuno yang dirujuk oleh Tim Riset Damalung Blueprint. Mereka mengirim rekaman dalam bentuk file audio yang direkam masing-masing.

Projek ini didukung dana abadi kebudayaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia bersama Kementerian Keuangan Republik Indonesia, dalam program Dana Indonesiana 2022.

Menghasilkan karya album musik, alat musik eksperimen, delapan lukisan, dua setelan busana, buku program hasil riset, film dokumenter, yang dipamerkan dalam puncak acara pada 14-16 Januari 2023 di 1915 Arts Koffie Huis, Salatiga.