Apakah Pernah Ada Manusia Dikutuk Jadi Kera? Begini Penjelasan Gus Baha

Pengasuh Pondok Pesantren Tahfiz Al-Qur'an LP3IA Rembang Kiai Haji (KH) Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengatakan wahyu tuhan harus dipahami dengan berbagai disiplin ilmu untuk mencapai pemahaman yang mendekati kebenaran.
"Secara penelitian belum ada yang menyebut manusia pernah menjadi kera, tetapi kalau kita membaca ayat tersebut (Al-Baqarah ayat 65, dst) seolah-olah pernah ada satu periode manusia dikutuk jadi kera," katanya dalam akun resmi Universitas Islam Indonesia di YouTube.
Oleh sebab itu, lanjut dia, umat Islam harus menggunakan ilmu balagah dalam memahami ayat tersebut.
"Itu orang Jawa kalau dilangkahi kakinya hanya bilang 'kayak kera'. Orang enggak sopan itu dimiripkan kera, tetapi kalau dilangkahi kepalanya, itu langsung bilang 'dasar ketek, kera'," ujarnya.
Gus Baha menerangkan jika suatu subjek tingkat kemiripannya hanya mendekati maka dalam Al-Qur'an masih diberi kata kaf tasybih.
Namun, kata dia, jika kemiripan suatu subjek itu tingkat kemiripannya sangat sama, maka itu kaf-nya dihilangkan.
"(Penyebutan kera dalam ayat itu) berarti orang tersebut sangat tidak berakhlak, tidak beretika, dan tidak bermoral. ini pentingnya ilmu balagah," tuturnya.
Contoh lain yang dia sebutkan ialah penyebutkan orang-orang kafir Quraish yang ditulis dalam Al-Qur'an bahwa mereka tidak bisa mendengar, melihat, dan berbicara.
Kisah manusia dikutuk jadi kera sangat masyhur dalam Al-Qur'an. Gus Baha menjelaskan dengan berbagai disiplin ilmu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News