Dinkes Kota Semarang Terbantu dengan Dasbor JKN
"Saya tentu berharap kedepannya dasbor JKN menambahkan fitur-fitur lain yang bisa kita manfaatkan, karena dengan adanya data-data tersebut, kami dapat membuat peta kerentanan serta potensial dampak," kata Hakam.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang Andi Ashar mengatakan pemerintah daerah juga dapat mengakses Dasbor Evaluasi Penyakit Kronis (Detak).
Detak bisa digunakan oleh pemerintah daerah untuk mengetahui tingkat prevalensi dari dua penyakit penyakit utama (mother of disease), yaitu Diabetes Melitus (DM) dan Hipertensi.
"Satu lagi, melalui dasbor pemda juga dapat melihat overview penyakit menular, seperti Human Immunodeficiency Virus (HIV), Tuberkulosis (TBC), dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)," ujar Andi.
Andi berpendapat, dalam program JKN terdapat data kesehatan individu maupun masyarakat yang dapat diintegrasikan agar pemerintah daerah dapat mengakses kapanpun dan dimanapun saat dibutuhkan.
Harapannya, hadirnya dasbor JKN dapat mempertajam dan mengoptimalkan berbagai kebijakan-kebijakan terkait pembangunan kesehatan di masa mendatang.
“Kebutuhan informasi dalam dasbor ini sifatnya dinamis. Kami membuka kesempatan lebar bagi pemda yang mengajukan kebutuhan informasi lainnya pada dasbor JKN, dan selanjutnya bisa berkoordinasi dengan kami,” tambah Andi.
Kehadiran dasbor JKN diharapkan dapat semakin meningkatkan peran pemerintah daerah dalam pelaksanaan program JKN.
Dinkes Semarang menilai dasbor JKN yang disediakan oleh BPJS Kesehatan telah membantu pemerintah dalam menyusun kebijakan strategis di sektor kesehatan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News