Konkretisasi Program Penurunan Stunting di Jateng, Kota Wali Jadi Bukti

Jumat, 27 Oktober 2023 – 18:23 WIB
Konkretisasi Program Penurunan Stunting di Jateng, Kota Wali Jadi Bukti - JPNN.com Jateng
seorang ibu memeriksakan kesehatan bayinya di Posyandu Desa Tlogorejo, Kecamatan Karangawen, Demak, Kamis (12/10/2023). Foto: Sigit AF/JPNN.com

jateng.jpnn.com, DEMAK - Afridatun Najah (24) berdiri gelisah di halaman rumah Perangkat Desa Tlogorejo, Kecamatan Karangawen, Demak, Jawa Tengah. Bayi yang ditimangnya menangis kencang sehingga membuat ibu muda itu kelabakan.

Pagi itu, Kamis (12/10), Ida, sapaan akrabnya, sedang membawa bayinya ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang rutin digelar satu bulan sekali di rumah perangkat desa. Meski tahu bayinya sedang demam, dia tetap ke sana untuk mengetahui pertumbuhan putra pertamanya itu.

Setelah bayi Ida ditimbang berat badan serta diukur tinggi tubuhnya oleh petugas kesehatan, dia berangsur-angsur tenang. Senyum di dibir Ida pun merekah. Bukan hanya karenanya bayinya sudah berhenti menangis, tetapi juga karena perkataan petugas yang mengatakan pertumbuhan bayinya normal.

“Alhamdulillah, bayi saya berat badannya 7,7 kg dan tingginya 67 cm,” katanya saat ditemui JPNN.com Jateng.

Saat itu, bayi Ida berusia 5 bulan. Di hari kelahirannya, sang bayi memiliki berat badan 2,9 kg dengan tinggi 49 cm. Meski tidak memiliki gejala stunting, Ida terus memperhatikan kesehatan putranya itu agar tetap tumbuh sehat.

Ada sekitar 50 bayi yang datang ke posyandu dari pagi hingga siang di tempat itu. Dari jumlah tersebut, petugas kesehatan tidak menemukan bayi yang terindikasi gejala stunting. Angka prevalensi stunting di Kabupaten Demak memang mengalami penurunan yang tajam dari tahun ke tahun. Desa Tlogorejo adalah potret kecil keberhasilan penanganan stunting di sana.

Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan RI memperlihatkan angka stunting Kabupaten Demak pada 2021 sebesar 25,5%. Jumlah itu mengecil pada 2022 menjadi 16,2% atau turun 9,3% dari tahun sebelumnya.

Capaian ini membuat Demak menduduki peringkat keempat dengan kasus stunting terendah di Jawa Tengah setelah Kota Semarang (10,4%), Kota Magelang (13,5%), dan Kota Salatiga (14,2%).

Program penurunan stunting di Jateng membutuhkan konkretisasi supaya bisa mengaka di masyarakat. Demak Kota wali sudah membuktikannya.
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News