Pengunjung Museum Kretek Kudus Meningkat Setelah Film Gadis Kretek Tayang
Adrian, salah satu ketua rombongan dari Kerawang mengakui kunjungannya ke Museum Kretek Kudus bersama 30 orang rekan kerjanya sebetulnya bukan tujuan utama.
Namun, karena sebagian besar sudah menonton film yang diadaptasi dari novel karangan Ratih Kumala itu, akhirnya tujuan factory visit di Kudus dilanjutkan ke Museum Kretek Kudus.
"Hampir semua anggota rombongan baru pertama mengunjungi Museum Kretek Kudus. Penilaian mereka juga positif. Bahkan sebagian besar juga perokok sehingga mereka tentu baru mengetahui proses pembuatan rokok era dahulu," ujarnya.
Tiyas bersama suaminya Zaka juga mengakui mengunjungi museum kretek setelah bersama suaminya menonton film gadis kretek di netflix.
"Suami juga saya minta untuk membaca novelnya terlebih dahulu, kemudian saya ajak berkunjung ke Museum Kretek Kudus," ujarnya Tiyas yang merupakan warga Kudus dan tinggal di Kabupaten Kendal.
Zaka mengakui baru pertama kali berkunjung ke museum kretek, termasuk baru mengetahui sejarah kretek serta peralatan yang digunakan untuk memproduksi rokok kretek pada penjajahan Belanda.
"Sungguh menarik, tentunya ketika tidak ada tayangan film itu, tidak banyak orang awam yang tertarik datang ke museum ini," ujarnya.
Fasilitas yang dimiliki museum, tidak hanya sekadar soal rokok, melainkan tersedia pula permainan menarik. Sedangkan koleksi di museum, di antaranya soal proses produksi rokok kretek, dari pembuatan secara manual sampai menggunakan teknologi modern, serta patung sejumlah tokoh penting yang berperan dalam memajukan bisnis rokok di Indonesia.
Kunjungan ke Museum Kretek Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengalami kenaikan setelah film Gadis Kretek tayang di Netflix.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News