Polisi Bongkar Mafia Tanah di Kota Salatiga, Kerugian Capai Rp 34 Miliar

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menyebut modus operandi ketiga tersangka adalah menggerakkan para korban untuk menyerahkan sertifikat tanahnya.
"Korban menyerahkan sertifikat tanahnya dengan cara memberi uang muka dan rangkaian kebohongan, sertifikat tanah tersebut diminta untuk cek bersih di BPN (Badan Pertanahan Nasional)," katanya.
Tersangka N menipu korban dengan mengaku sebagai notaris. Pengakuan itu meyakinkan para korban untuk menyerahkan sertifikat tanahnya. Dalam menjalankan aksinya, para tersangka menggunakan identitas palsu.
Setelah memperoleh sertifikat, para tersangka melakukan balik nama kepemilikannya atas nama tersangka AH.
Para tersangka dijerat Pasal 378 Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHP dan Pasal 266 Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHP dengan ancaman hukuman antara empat hingga tujuh tahun penjara. (mcr5/jpnn)
Ada mafia tanah di Kota Salatiga, polisi membongkar kasus itu dengan kerugian mencapai Rp 34 miliar.
Redaktur : Danang Diska Atmaja
Reporter : Wisnu Indra Kusuma
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News