Kabar Terbaru Kasus Pemerasan di PPDS Anestesi Undip: Barang Bukti Uang Bertambah
Artanto menjelaskan berkas tersebut cukup tebal dan membutuhkan perhatian khusus dari jaksa.
“Tingginya sekitar 30-40 sentimeter. Jaksa harus benar-benar teliti dalam mempelajari kasus ini,” tuturnya.
Kasus ini telah menyeret tiga tersangka utama, yakni Taufik Eko Nugroho selaku Kaprodi PPDS Anestesi Undip, SM sebagai staf keuangan Undip, dan Z sebagi dokter senior di program tersebut.
Proses pemeriksaan terhadap tersangka masih berlangsung, dengan intensitas yang berbeda-beda sesuai petunjuk penyidik dan jaksa.
Insiden ini juga membawa dampak besar terhadap Program PPDS di Undip. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menghentikan praktik PPDS Anestesi di RSUP Dr. Kariadi Semarang setelah meninggalnya Dokter ARL, salah satu korban perundungan yang menjadi sorotan.
Selain itu, praktik klinis Dekan FK Undip Yan Wisnu Prajoko di RSUP Dr. Kariadi juga dihentikan oleh Kemenkes.
Pihak keluarga korban, yang diwakili oleh Nuzmatun Malinah, ibu almarhumah, telah melaporkan sejumlah senior korban ke Polda Jawa Tengah. Laporan ini memicu penyelidikan intensif yang mengungkap adanya dugaan perundungan dan pemerasan sistemik di dalam program pendidikan tersebut. (JPNN)
Polisi mengungkap adanya lonjakan signifikan dalam nilai barang bukti uang yang disita terkait kasus dugaan pemerasan dan perundungan PPDS Anestesi Undip.
Redaktur & Reporter : Danang Diska Atmaja
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News