BEM KM Unnes Bantah Aksinya Dikaitkan dengan Agenda Pemilihan Rektor

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Universitas Negeri Semarang (Unnes) menegaskan agenda beraudiensi di Polrestabes Semarang, murni sebuah dukungan untuk menguak dugaan korupsi di kampus itu.
Menteri Koordinator Sosial Politik (Menko Sospol) BEM KM Unnes Filipus Galang mengatakan dukungan terhadap aparat kepolisian bukan karena agenda pemilihan rektor Unnes yang saat ini tengah berlangsung.
"Kami bertindak tidak ada sangkut pautnya dengan pemilihan rektor yang sedang berlangsung di Unnes," kata Filipus seusai audiensi tertutup dengan Unit Resmob Tipikor Polrestabes Semarang, Selasa (19/4).
Pihaknya menduga adanya pemotongan dana penelitian 17 dosen dan tenaga kependidikan (tendik) oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unnes.
Dugaan korupsi tersebut mengerucut pada pemotongan dana yang bersumber dari DIPA Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Unnes tahun anggaran 2018-2021.
"Kami juga menyerahkan beberapa bukti yang salah satunya adalah print out data penelitian," tuturnya.
Filipus menyampaikan fakta penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian sedang berlangsung, termasuk memerlukan beberapa bukti sebelum mengarah penentuan proses selanjutnya.
"Agenda kami menanyakan kelanjutan penyelidikan dugaan korupsi dan memberikan dukungan moril," ujarnya.
BEM KM Unnes membantah aksi mendesak kepolisian untuk mengusut dugaan korupsi di kampus itu dikaitkan dengan agenda pemilihan rektor.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News