Belasan Santriwati jadi Korban Rudapaksa Kiai di Batang, Ganjar Murka
jateng.jpnn.com, BATANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terlihat emosi ketika menanyai pelaku rudapaksa di Mapolres Batang (11/4).
Ganjar mendesak alasan-alasan pelaku melakukan perbuatan bejatnya. Terlebih sang pelaku adalah pimpinan pondok pesantren (ponpes).
Pelaku bernama Wildan Mashuri (57), Pimpinan Ponpes Salafiyah Al-Minhaj Wosonegoro, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang.
Kasus ini menyita perhatian Ganjar setelah mendengar pengakuan dari pelaku bahwa telah mencabuli dan memperkosa belasan santriwatinya.
Parahnya, belasan santri yang menjadi korban kiai bejat merupakan anak di bawah umur. Aksi pencabulan itu dilakukan sejak 2019 sampai tahun ini.
"Kenapa kamu tega melakukan itu. Apalagi korbanmu itu masih anak-anak. Kamu tidak sadar bahwa itu salah. Jujur saja sekarang, berapa santri yang jadi korbanmu," tanya Ganjar dengan nada tinggi.
Semula, polisi mencatat ada 15 santriwati yang menjadi korban. Namun, saat Ganjar bertanya, Wildan mengaku dulu ada juga dua santrinya yang jadi korban. Dua santri itu kini sudah alumni.
"Berarti 17 korban, ada lagi tidak. Jujur saja," desak Ganjar.
Ganjar Pranowo terlihat murka ketika menanyai kiai yang merudapaksa santriwatinya di Mapolres Batang (11/4).
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News