Stop Jebak Tikus dengan Listrik, Kapolda Jateng Tawarkan Solusi yang Lebih Efektif

Minggu, 09 Januari 2022 – 16:40 WIB
Stop Jebak Tikus dengan Listrik, Kapolda Jateng Tawarkan Solusi yang Lebih Efektif - JPNN.com Jateng
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi. Foto: Humas Polda Jateng

Selain melestarikan hewan, penggunaan serak Jawa sebagai pembasmi hama tikus di persawahan sama sekali tidak membahayakan lingkungan.

Kapolda mengajak para petani meninggalkan pengendalian hama tikus menggunakan jebakan listrik yang justru berbahaya bagi petani sendiri. 

"Polda Jateng dan jajaran akan menindak tegas pemilik atau pemasang jebakan tikus yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia," tegasnya.

Polda Jawa Tengah mencatat sejak 2020 sebanyak 23 korban jiwa meninggal dunia akibat penyalahgunaan izin pemasangan listrik sebagai jebakan hama tikus.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menyebut penggunaan listrik untuk mengendalikan hama tikus dapat menjadi senjata makan tuan. 

"Beberapa kasus yang meninggal dunia adalah orang lain yang kebetulan melintas di persawahan. Dan ini harus segera diproses hukum," jelas Iqbal.

Kejadian nahas itu menjadi perhatian Polda Jawa Tengah setelah jebakan listrik memakan korban jiwa di Patihan Sidoharjo, Sragen.

Hadi Sukarno (65) menjadi korban ke 23 dari rentetan insiden di Kabupaten Sragen, Kudus dan beberapa daerah lain di Jawa Tengah.

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi menawarkan solusi lain untuk jebak tikus. Simak
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News