Tokoh NU Purworejo Tuding Pemda Tutup Mata Soal Kasus Wadas

"Hal ini tidak bisa dibiarkan terus, sangat berbahaya. Jangan sampai pemerintah baru bertindak setelah jatuh korban jiwa," katanya.
Menurut dia, jika sampai terjadi korban jiwa, akan sangat memalukan masyarakat NU karena bisa dikatakan 100 persen warga Wadas adalah kaum nahdiyin yang selama ini dikenal menjunjung tinggi ukuwah Islamiah dengan rajin bersilaturahmi.
"Keadaan sosial masyarakat Wadas kalau begini terus keadaannya, bisa meledak sewaktu-waktu," katanya
Ia menilai aparat pemerintah daerah seakan tutup mata dan membiarkan kekisruhan terjadi di Desa Wadas. Pembiaran terjadi dengan banyak orang luar masuk berhari-hari, bahkan berbulan-bulan.
"Hal itu ada aturannya, tamu wajib lapor 1 x 24 jam. Ini bukan 1 x 24 jam lagi, bahkan berhari-hari dan berbulan-bulan. Banyak sekali orang luar tinggal di Wadas selama beberapa tahun terakhir ini dan dibiarkan saja," katanya.
Gus Robin berharap masalah Wadas segera selesai karena jika berlarut-larut berpotensial terjadi konflik horizontal.
Agar warga Wadas bersatu kembali, kata dia, perlu diadakan kegiatan keagamaan dan sosial budaya yang dihadiri warga Wadas dari dua kubu. Dengan demikian, sekat-sekat pro dan kontra sedikit demi sedikit bisa terbuka.
"Intinya perlu didorong silaturahmi antarkubu sehingga komunikasi terbuka kembali. Sekarang ini komunikasi tersumbat di antara dua kubu," katanya. (antara/jpnn)
Tokoh NU Purworejo Gus Robin menuding pemda setempat tutup mata terkait kasus Wadas. Jangan sampai ini jadi konflik berdarah.
Redaktur & Reporter : Sigit Aulia Firdaus
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News