Foto Selfie Baliho ‘Mbak & Mas Berkacamata’ Berseliweran di Medsos, Bentuk Dukungan untuk Sekar Tandjung-Gusti Bhre?
Sementara itu, pengamat politik Akhmad Ramdhon mengatakan pola komunikasi yang dilakukan berbeda dengan baliho bakal calon pemimpin Kota Solo yang sebelumnya telah muncul. Menurutnya, ada pesan komunikasi yang ingin disampaikan ke masyarakat.
“Asumsi yang dibangun adalah ini bagian supaya publik diminta untuk menebak. Namun, sebenarnya tebakan itu mudah, ketika masing-masing figur tersebut mengonfirmasi di masing-masing akun media sosial mereka,” ujar Ramdhon.
Staf pengajar sosiologi FISIP UNS ini juga mengakui jika strategi politik yang dilakukan itu sangat menarik, karena ini merupakan bagian dari komunikasi yang dilakukan di tingkat partai masih intens.
“Artinya, jadwal pendaftaran masih di akhir Agustus 2024. Sehingga, upaya ini bisa sebagai sosialisasi awal ke publik,” tegasnya.
Disinggung terkait banyaknya anak muda yang menggunakan baliho tersebut sebagai background untuk selfie dan diunggah ke medsos, Ramdhon mengatakan bahwa hal itu sebagai indikasi positif meleknya kalangan muda terhadap politik.
Selain itu, juga menandakan kesadaran para figur untuk menyasar kalangan anak muda agar aktif berpolitik.
“Yang jelas di 2024, pemilih muda dan pemula itu totalnya 50 persen lebih. Itu berlaku di Pilpres dan Pileg. Jika ditarik mundur, maka angka terebut akan bertambah. Secara spesifik, ini kesadaran para figur memang sengaja untuk menyasar pemilih muda dan pemula. Ini salah satu pendekatan soft campaign (kampanye halus-red) untuk menjangkau sekaligus mempromosikan figur-figur yang akan maju di Pilkada besok,” jelasnya.
Baliho ‘mbak dan mas berkacamata’ itu, kata Ramdhon, mirip dengan strategi politik yang diterapkan saat Pilpres 2024. Lalu, direplikasi ke tingkat kota/kabupaten maupun provinsi.
Baliho ‘mbak-mbak berkacamata siap mendampingi mas-mas berkacamata’ tersebar di sejumlah titik di Kota Solo.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News