Ombudsman Jateng Pertanyakan Keseriusan Pemprov Tangani Minyak Goreng Langka
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Stok minyak goreng di toko dan pasar tradisional maupun modern sulit ditemukan di sejumlah daerah di Jawa Tengah.
Untuk memastikan kondisi tersebut, Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah mendatangi sejumlah daerah.
Pantauan stok minyak goreng tersebut menyasar toko atau warung tradisional, pasar tradisional, dan toko modern di Kabupaten Semarang, Kota Semarang Jepara, Kudus, Klaten, dan Wonosobo.
Kepala Perwakilan Ombudsman Jateng Siti Farida mengungkapkan hasil pemantauan sejak 19 hingga 21 Februari terjadi krisis ketersediaan minyak goreng di enam daerah sampling tersebut.
Ia menyebut masyarakat di daerah itu sulit mendapatkan minyak goreng curah, kemasan sederhana, maupun kemasan premium di toko dan pasar tradisional.
"Benar, stok minyak goreng sangat krisis, nyaris tidak ada sulit," kata Farida, Kamis (24/2).
Menurutnya, bila ada stok minyak goreng harganya bisa mencapai dua kali lipat bahkan lebih dari harga eceran tertinggi (HET).
Harga itu didaapat lantaran para pedagang di pasar tradisional juga mendapatkan pasokan minyak goreng dengan harga di atas HET atau Rp 14.000 tiap liternya.
Ombudsman Jateng meminta pemerintah serius mengnangani kelangkaan minyak goreng di pasaran. Kalau perlu gandeng Polri.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News