Ketika Silaturahmi Takmir Masjid di Semarang Beraroma Kampanye, Bawaslu Bertindak
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Acara silaturahmi Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Semarang pada Selasa (19/11) di UTC Hotel, menuai perhatian setelah diduga terjadi kampanye tersembunyi di dalamnya.
Insiden ini mencuat saat seorang mubalig tiba-tiba memimpin nyanyian yang menyebut nama salah satu pasangan calon (paslon), sehingga memicu respons cepat dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang.
Ketua Bawaslu Kota Semarang Arief Rahman menjelaskan awalnya acara ini bertujuan membahas persiapan teknis pemilu, tanpa unsur politik. Bahkan panitia dan Ketua DMI Kota Semarang telah menegaskan hal tersebut sebelum acara dimulai.
Namun, suasana berubah ketika tausyiah berlangsung. “Kami mendengar jelas nyanyian yang mengarah pada dukungan kepada salah satu paslon. Panitia langsung kami minta menghentikan kegiatan itu,” ujar Arief di Kota Semarang pada Jumat (22/11).
Dugaan makin menguat setelah diketahui salah satu paslon telah mengajukan Surat Pemberitahuan Kampanye (SPK) untuk lokasi yang sama sehari sebelumnya. Informasi ini dikonfirmasi oleh Polrestabes Semarang.
“Fakta ini membuat kami mengambil langkah langsung untuk memantau acara secara intensif demi memastikan tidak ada pelanggaran,” kata Arief.
Baca Juga:
Meski acara telah dihentikan, Bawaslu masih mendalami apakah insiden tersebut masuk kategori pelanggaran kampanye. “Saat ini kami menganalisis bukti-bukti yang ada. Dugaan keterlibatan ASN atau pelanggaran pidana sejauh ini belum ditemukan, namun investigasi tetap berjalan,” tambah Arief. (JPNN)
Acara silaturahmi Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Semarang pada Selasa (19/11) di UTC Hotel, menuai perhatian setelah diduga terjadi kampanye tersembunyi.
Redaktur & Reporter : Danang Diska Atmaja
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News