Australia Bermanuver, Ukraina Akan Lebih Siap Hadapi Invasi Rusia

jateng.jpnn.com, JAKARTA - Perdana Menteri Australia Scott Morrison menjanjikan pendanaan pengadaan sejata mematikan, termasuk rudal dan amunisi, untuk Ukraina.
Dana fantastis yang dijanjikan Morrison itu sebesar 70 juta dolar Australia (sekitar Rp 729 miliar).
Keputusan ini merupakan bentuk manuver Australia mengenai sikapnya terhadap invasi Rusia ke Ukraina. Sebelumnya, Australia mengatakan hanya akan mendanai bantuan teknis militer.
Morrison mengatakan kepada awak media bahwa sebagian besar pendanaan senjata baru untuk Ukraina masuk ke dalam kategori senjata mematikan.
"Kami sedang membicarakan rudal, kami sedang membicarakan amunisi, kami sedang membicarakan dukungan untuk mereka, untuk membela tanah air mereka sendiri di Ukraina dan kami akan melakukannya melalui koordinasi dengan NATO," ungkapanya, Selasa (1/3).
Menurut PM, senjata-senjata itu akan segera dikirim, tetapi tidak diketahui kapan waktunya.
Morrison juga mendesak warga negara Australia agar tidak bergabung dengan milisi Ukraina dalam melawan militer Rusia.
Ia menyebutkan bahwa posisi hukum kombatan sipil asing belum jelas.
Australia berbalik arah soal invasi Rusia ke Ukraina. Kiev akan lebih siap hadapi serangan Moskow.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News
BERITA TERKAIT
- Kopi Temanggung Siap Mendunia, Konjen RI di Melbourne Beri Sinyal Positif
- Meksiko Permasalahkan Kucuran Dana AS untuk Ukraina, Alasannya Masuk Akal
- Harga Bawang Putih di Semarang Menggila, Invasi Rusia Disebut Jadi Biang Keroknya
- Rusia Gunakan Senjata Paling Canggih, Teknologi Amerika Tak Bisa Mengimbangi
- Perusahan 'Bermasalah' asal Amerika Bantu Ukraina, Seberapa Besar Dampaknya?
- Australia Gelontorkan Bantuan untuk Jawa Tengah, Nominalnya Fantastis!