Kemenag Jateng Sulit Akses Data Jemaah Umrah, Penyebabnya
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Tengah Ahyani mengaku kesulitan mengakses data jumlah jemaah umrah di wilayahnya yang berangkat awal tahun ini.
"Semua datanya ada di Jakarta, terangkum dalam satu aplikasi. Saya buka dari 419 orang itu hanya ada sekitar 26 orang," ujar Ahyani kepada JPNN.com, Selasa (11/1).
Ia menduga ada lebih banyak jemaah umrah dari Jateng, tetapi dia tidak mengetahuinya.
Ahyani menjelaskan bahwa pendataan hingga pendaftaran calon jemaah umrah dilakukan oleh biro travel kemudian disampaikan ke Ditektorat Penyelenggara Umrah dan Haji Khusus Kemenag.
"Umrah itu kewenangannya mutlak ada di biro-biro travel, kemudian pendataan dan pendaftaran oleh biro travel langsung ke Jakarta, jadi tidak melalui provinsi," tuturnya.
Selain itu, kata dia, untuk biaya umrah di masa pandemi ini juga termasuk kewenangan dari tiap-tiap biro travel.
Menurutnya, efek karantina membuat biaya umrah mengalami peningkatan.
"Biaya tentu lebih tinggi, kemungkinan standar minimal di angka Rp 40 juta. Tergantung dari karantina di sana. Di samping waktunya menjadi panjang," terangnya.
Kanwil Kemenag Jateng mengaku kesulitan mangakses data jemaah umrah yang berangkat awal tahun ini. Ternyata.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News