Minyak Goreng di Solo Sangat Terbatas, Tetapi Anak Buah Gibran Bilang Belum Langka
jateng.jpnn.com, SOLO - Ketersediaan minyak goreng kemasan di Kota Solo beberapa hari terkahir sangat terbatas. Meskipun demikian, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo Heru Sunardi menyebut keadaan saat ini belum bisa dikategorikan langka.
"Ya memang migor (minyak goreng) saat ini sulit dicari karena ada beberapa pertimbangan, tetapi belum langka," ungkapnya saat diwawancarai wartawan, Jumat (4/2).
Menurutnya distributor membatasi jumlah pasokan minyak goreng bersubsidi ke pasar-pasar tradisional. Di Pasar Legi Solo, pemasok hanya memberi jatah 18 ribu liter dan sudah habis dibagikan kepada para pedagang.
"Kalau minimarket, setelah saya wawancarai, alasannya mereka sangat terbatas pengiriman dari pusatnya," lanjut Heru.
Guna menstabilkan stok migor di Kota yang dipimpin Gibran Rakabuming Raka itu, Disdag akan menggelar pertemuan dengan Bulog dan Satgas Pangan Polresta Surakarta serta pihak-pihak terkait pada Senin (7/02) mendatang.
"Rencana Senin itu, kami rapatkan barisan agar suplay minyak goreng tetap terpenuhi. Tidak hanya harganya yang turun," tegas Heru.
Berdasarkan pemantauan harga barang kebutuhan pokok di Pasar Legi Solo, Jumat (4/02), harga minyak goreng kemasan berkisar Rp 20.000, harga minyak goreng kemasan sederhana Rp 16.000, dan harga minyak goreng curah Rp 16.000.
Sedangkan di Pasar Nusukan Solo, Harga minyak goreng kemasan berkisar Rp 20.000, sementara harga minyak goreng curah Rp 19.500.
Ketersediaan minyak goreng kemasaan di Kota Solo beberapa hari terakhir sangat terbatas. Namun, anak buah Gibran Bilang belum langkah. Hmmm
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News