Kirab Boyongan Keraton Surakarta, Bius Masyarakat yang Menontonnya
Tarian kolosal pun dilanjutkan setelah jenang selesai dihaturkan. Aksi prajurit yang membawa panji dan payung tersuguhkan dengan epik hingga akhirnya pentas dengan sebuah penghormatan dari puluhan prajurit Keraton Kasunanan yang terlibat dalam Kirab Boyong Kedaton itu.
"Ini memang dibatasi fragmennya karena keterbatasan waktu pelaksanaan maupun jumlah peserta karena masih dalam suasana pandemi," jelas Wawali.
Pada Hari Jadi ke 277 Kota Solo, pemerintah beraharap berbagai kalender event pariwisata mulai bisa dilaksanakan, meski dengan pembatasan dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
"Kalender event yang sudah kami tata akan dilanjutkan walaupun penuh keterbatasan. Promosinya juga belum bisa maksimal, tetapi paling tidak bisa jadi momentum sebelum benar-benar membuka keran pariwisata," terang Teguh.
Sekretaris Daerah Kota Solo Ahyani menambahkan peringatan HUT itu juga dilakukan dengan pelaksanaan Festival Jenang ke-10 yang dihelat oleh Yayasan Jenang Indonesia di kawasan Ngarsopuro.
Kegiatan serupa direncanakan oleh Pemkot Kota Solo pada Jumat (18/2) ini, dengan menyajikan berbagai jenang yang berkaitan dengan pelaksanaan adat istiadat orang Jawa.
"Jenang sudah menjadi bagian dari budaya Jawa maka sangat penting untuk terus dilestarikan," ujarnya. (mcr21/jpnn)
Pelaksanaan Kirab Boyongan Keraton Surakarta dalam rangka Hari Jadi Kota Solo ke 277, berhasil membius masyarakat yang hadir di situ.
Redaktur : Sigit Aulia Firdaus
Reporter : Romensy Augustino
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News